Konteks keimanan Hadis Jibril

Iman, Islam, dan Ihsan diakui sebagai perbendaharaan kunci dalam pola keberagaman Islam. Pada awalnya, konsep keimanan tersebut didasarkan kepada sebuah hadits terkenal di atas yang dikenal sebagai Hadis Jibril. Hadits ini memberi idea kepada kaum Sunni perihal adanya 6 rukun iman, lima rukun Islam dan satu ajaran tentang penghayatan terhadap Allah Azza Wa Jalla. Akan tetapi, dalam dimensi terdalam iman tidak cukup hanya dengan percaya atau mempercayai sesuatu yang belaka, tapi ia juga perlu perwujudan/eksternalisasi dalam pola perilakunya. Dalam hal ini, Nabi Muhammad menyabdakan bahawa iman memiliki lebih dari tujuhpuluh tingkat sedari ucapan tahlil sampai menyingkirkan batu dari jalanan.[5]